Ewi Darman Ndraha merupakan seorang mahasiswa Pendidikan Masyarakat yang bertekad untuk mewujudkan Desa Nifalo’o Lauru Kecamatan Gido Kabupaten Nias menjadi desa yang berliterasi. Status sebagai mahasiswa bukan menjadi penghambat bagi Ewi Darman Ndraha untuk berkembang dan merealisasikan ilmu Pendidikan Masyarakatnya dalam wujud yang nyata. Satu langkah yang tepat telah dilakukan oleh Ewi Darman Ndraha, sebagai seseorang yang berkecimpung di Pendidikan Masyarakat maka Ewi mengimplementasikannya dalam mewujudkan masyarakat yang berdaya.
Perwujudan TBM/Perpustakaan Desa Nifalo’o Lauru Nias merupakan sebagai salah satu upaya untuk mengurangi aktivitas masyarakat terutama anak-anak yang berada pada desa tersebut dalam penggunaan telepon seluler. Maraknya penggunaan telepon seluler telah meramba bahkan merebut dunia anak-anak yang seharusnya. Maka dengan itu TBM/Perpustakaan Desa Nifalo’o Lauru Nias hadir sebagai bentuk untuk mewujudkan anak-anak yang gemar membaca dan melestarikan permainan tradisional, yang didalamnya terdapat banyak nilai pembelajaran.
Pengelola TBM/Perpustakaan Desa Nifalo’o Lauru Nias mengatakan bahwa melalui pelestarian permainan tradisional, anak-anak dibentuk untuk bisa bekerjasama dalam suatu tim, sehingga terbangun hubungan sosial anak-anak tersebut. Selain itu, melalui permainan tradisional akan melatih gerak motorik halus anak, menunjang perkembangan otak dan kecerdasan intelektual, menunjang perkembangan fisik dan otot, menunjang perkembangan seni, emosional, serta kreativitas.
Salah satu bentuk permainan tradisional yang sedang digalakkan oleh TBM/Perpustakaan Desa Nifalo’o Lauru Nias adalah dengan memanfaatkan daun pisang sebagai media pembelajaran. Dalam prosesnya Pengelola TBM/Perpustakaan Desa Nifalo’o Lauru Nias, mengajak para pengunjung yang fokusnya adalah anak-anak untuk membuat media daun pisang sebagai alat peraga dalam pembelajaran, mengenalkan daun pisang dengan konsep alam, serta meminta anak-anak tersebut untuk menebak warna daun pisang itu apa. Lalu daun pisang di bentuk dengan berbagai bentuk, seperti salah satu contohnya membentuk anyaman tikar, boneka, bunga, topeng dan lain-lain dari daun pisang, yang didalamnya juga dilakukan pembelajaran dengan sambil merangsang kognitif anak dengan meminta jawaban atas beberapa pertanyaan seperti bagaimana fungsi tikar? Kemudian kegiatan apa saja yang membutuhkan tikar?, agar anak mampu mengetahui apa manfaat dari sesuatu yang sedang ia buat, dan tidak lupa pula dipaparkan materi dengan menceritakan bahwa sumber alam yang ada dilingkungan adalah ciptaan Tuhan.
Dosen Pendidikan Masyarakat Universitas Negeri Medan melakukan pengabdian kepada masyarakat Desa Tanjung Rejo, Kabupaten Deli Serdang pada 11 Agustus 2021. Kegiatan tersebut bertujuan melestarikan budaya dan membangun kepercayaan diri anak-anak melalui pembentukan komunitas dongeng. Karakter generasi muda tidak cukup hanya dibentuk melalui pendidikan formal namun juga lewat pendidikan informal dan non-formal seperti kegiatan mendongeng. Pembentukan Komunitas Dongeng ini dilaksanakan mulai dari sosialisasi progam, latihan bercerita, hingga terbentuk karakter positif dalam diri anak-anak didik serta memiliki kepercayaan diri untuk tampil mendongeng. Program Pengabdian Kepada Masyarakat yang dilakukan dengan melibatkan sivitas akademika dari jurusan Pendidikan Masyarakat Universitas Negeri Medan ini memberikan pengetahuan kepada anak-anak di PKBM Laskar Pelangi, kelurahan Percut Sei Tuan mengenai pentingnya melestarikan dongeng sebagai kegiatan yang dapat meningkatkan karakter dan kepercayaan diri anak.
Dalam sambutannya, Fauzi Kurniawan,S.Psi,M.Psi meresmikan Komunitas Dongeng “Sahabat Pelangi” yang diadakan pada Rabu kemarin (11/8) di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Laskar Pelangi, Dosen Jurusan Pendidikan Masyarakat sekaligus ketua program Pengabdian Kepada Masyarakat dalam pembentukan komunitas tersebut, mengungkapkan bahwa, ”perubahan zaman yang semakin canggih, ditambah dengan situasi pandemi virus Corona memaksa kita semua untuk selalu menggunakan gadget dan terkoneksi dengan internet, tidak terkecuali anak-anak. Mereka terhubung dengan dunia dan arus informasi yang tak terhingga, namun dengan lingkungan nyata yang terbatas. Hal ini akan berdampak pada tergerusnya nilai-nilai budaya lokal pada diri anak dan bahkan menggerus karakter pribadi anak itu sendiri. Sehingga kami termotivasi untuk memberikan kontribusi bagi masyarakat untuk membentuk komunitas dongeng.
Melalui komunitas dongeng, untuk mengatasi dampak internet terhadap anak-anak sekolah dasar, guru dapat berlatih mendongeng untuk menciptakan situasi mengajar nyata dalam mempromosikan karakter yang baik. Melalui kegiatan mendongeng, anak dapat mempelajari berbagai karakter dari cerita rakyat dan menciptakan karakter dalam cerita/dongeng sebagai model peran. Dengan dongeng nilai-nilai budaya lokal akan semakin dikenal, karena didalam dongeng terdapat berbagai fenomena budaya masyarakat seperti Keong Mas, Legenda Danau Toba, Timun Mas, Kancil dan Buaya, dan lain sebagainya. Dongeng memiliki arti tersendiri dalam menanamkan sikap, perilaku, dan kepercayaan diri pada anak. Ada makna yang luhur, sejarah, nilai agama, alam, norma, dan etika. Salah satu upaya dalam mempertahankan Dongeng yang hampir punah sekarang ini adalah dengan membentuk komunitas dongeng untuk memunculkan kembali kegiatan mendongeng yang bisa menghubungkan tradisi antara waktu lampau dengan sekarang dan masa depan.
Diharapkan dengan dibentuknya komunitas dongeng ini dapat berkontribusi bagi masyarakat terutama bagi generasi muda untuk tetap melestarikan nilai-nilai luhur dan kebudayaan lokal serta membentuk karakter anak dan kepercayaan diri mereka demi mewujudkan generasi emas Indonesia.
Ikaplusdikmas Unimed (Ikatan Alumni Pendidikan Luar Sekolah/Pendidikan Masyarakat) mendorong alumni Pendidikan Luar Sekolah mengambil peluang CPNS yang dibuka di seluruh Indonesia. Dengan menggelar Webinar Nasional, Ikaplusdikmas mencoba menakar peluang peluang CPNS bagi lulusan PLS melalui virtual zoom meeting dan streaming youtube pada Sabtu, (10/7).
Adapun yang menjadi narasumber diantaranya Patimah Rambe, S.Pd. (ASN BKKBN Prov. Sumatera Selatan), Lilis Swarni Nainggolan, S.Pd. (ASN SPNF SKB Wilayah I Kota Padang) dan Mahfuzi Irwan, M.Pd. (Dosen PLS/Penmas Unimed). Dengan moderator Ridwansyah Sihombing, S.Pd. (Pendamping PKH Kemensos RI).
“Peranan alumni yang telah sukses menjadi ASN, dalam berbagi pengalaman dan tips lulus CPNS sangat membantu bagi teman-teman yang akan mengikuti seleksi CPNS. Persiapan mengikuti SKD, SKB dan Wawancara sudah pernah dilalui mereka. Setelah mengikuti acara ini, diharapkan kita memahami gambaran dan strategi bagaimana menakar peluang kelulusan di sebuah instansi, khususnya bagi formasi PLS. Jurusan PLS ini sangat unik berbeda dengan jurusan pendidikan lainnya. PLS Unimed sendiri, satu-satunya prodi yang ada di Provinsi Sumut dan Aceh (Sumbagut). Seleksi CPNS ini juga menjadi ajang reunian bagi lulusan PLS. Peluang kita jauh lebih besar tahun ini karena sebanyak 92 formasi untuk PLS tersebar di Indonesia yang bisa kita lamar. Kegiatan ini juga untuk memantabkan alumni PLS dalam persiapan diri dan menentukan pilihan instansi yang akan dilamar,” ujar Eko Haryanto, S.Pd. selaku Ketua Umum Ikaplusdikmas Unimed.
Sebagai seorang alumni, Lilis Nainggolan berharap agar para alumni dapat bersama-sama saling berbagi informasi. Tidak pelit ilmu dan saling menguatkan. Jangan jadikan sesama alumni saingan/rival, tetapi jadilah teman yang solid. Siapapun nantinya yang lulus, tetap menjadi bagian keluarga besar alumni, dan bisa menjadi perwakilan alumni di daerah masing-masing. Persiapkan diri masing-masing, teguh dalam berdoa dan usaha yang gigih. Semoga tahun ini banyak lulusan PLS yang lolos seleksi CPNS.
Sementara Patimah Rambe, S.Pd. mengatakan agar tidak buru-buru menentukan pilihan formasi CPNS. Pastikan peluangnya lebih besar dan pilihlah formasi sesuai jurusan yang dibutuhkan. Ia juga berpesan agar para alumni dan calon peserta CPNS dengan tenang dan tidak mudah percaya dengan berita hoax. Pastikan informasinya kepada panitianya langsung jika mengalami kendala pada persyaratan. Seringlah berlatih dan mengerjakan soal-soal yang banyak bisa dipelajari dari internet, pengalaman yang sudah lulus CPNS dan buku-buku SKD. Karena pada intinya, peluang menjadi besar jika kita siap dan tidak mudah menyerah.
Selaku Dosen PLS Unimed, Mahfuzi Irwan, M.Pd. pada pemaparannya juga menyampaikan peluang pada sektor lulusan S2 dan juga pengalaman mengikuti seleksi CPNS, Peluang Dosen PLS, dan tips mengikuti seleksi CPNS dari tahap awal administrasi sampai akhir. Ia juga berpesan agar para alumni segera membuat akun CPNS dikhawatirkan nantinya akan terkendala dalam jaringan ataupun terburu-buru dalam mempersiapkan berkas persyaratan. Bacalah dengan teliti persyaratan yang diminta, sebelum memilih formasi hendaknya berdiskusi dengan keluarga, mantapkan pilihan formasi, optimis dalam menghadapi seleksi CPNS, banyak berlatih mengerjakan soal dan perkuat niat untuk bisa lulus seleksi CPNS tahun ini. (EO)