Tag

UNIMED

Browsing
Mahasiswa Prodi Pendidikan Masyarakat FIP Unimed, Ewi Darman Ndraha meraih juara 1 Lomba Karya Tulis Ilmiah Tingkat Nasional bertema Mahasiswa Berkarya, yang diselenggarakan oleh FKIP Universitas Riau pada 5 – 8 Juni 2023.
Dekan FIP Unimed Prof. Dr. Yusnadi, MS. mengucapkan selamat kepada Ewi Darman Ndraha yang berhasil meraih juara pada LKTI Nasional di Universitas Riau. Sebagai akademisi, Karya Tulis Ilmiah menjadi sebuah keharusan, mahasiswa menjadi agen of change di masyarakat harus mampu memberikan solusi dan berpikir kritis dalam melihat persoalan-persoalan di masyakat baik dituangkan kedalam tulisan maupun secara langsung. Semoga prestasi ini dapat memberikan dampak positif dan memotivasi mahasiswa FIP lainnya untuk terus berprestasi dan meningkatkan minat bakatnya.
Rektor Unimed Prof. Dr. Syamsul Gultom, SKM., M.Kes. juga turut bangga kepada Ewi Darman Ndraha yang berhasil unggul menjadi juara 1 pada LKTI Nasional. Kami selalu pimpinan terus mendukung dan mendorong prestasi mahasiswa baik skala nasional maupun internasional. Sehingga melahirkan lulusan Unimed yang unggul dan berdaya saing.
Dalam menumbuhkan lifeskill dan kemandirian ekonomi generasi muda gen-z di Kota Tanjung Balai, tim program kemitraan masyarakat (PKM) Universitas Negeri Medan melakukan pembinaan melalui program lifeskill bootcamp dengan memanfaatkan pelepah pohon nipah menjadi kerajinan tangan. Pembinaan ini dilakukan pada tanggal 17-18 Mei 2023 di Aula SMK Negeri 5 Kota Tanjung Balai.
Tim Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini terdiri dari Dra. Rosdiana, M.Pd sebagai ketua, serta Mahfuzi Irwan, S.Pd, M.Pd., Drs. Anam Ibrahim, M.Pd., dan Muhammad Takwin Machmud, S.Pd, M.Pd sebagai anggota.
Dalam pembukaan acara tersebut diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya oleh seluruh hadirin. Kegiatan ini disambut baik oleh seluruh pihak yang terlibat, mulai dari Walikota Tanjung Balai H. Waris Tholib, S.Ag, M.M beserta staff, tim program kemitraan masyarakat (PKM) yang diketuai oleh Dra. Rosdiana, M.Pd., kepala sekolah SMK Negeri 5 Tanjung Balai Maya Wardani, S.Pd., Komunitas Pembinaan Generasi Muda (KOPEMDA) Kota Tanjung Balai yang diketuai oleh Aulia Rachman Hasibuan, S.Pd dan puluhan peserta generasi muda yang terlibat. Kegiatan ini resmi dibuka oleh Walikota Tanjung Balai.
Dalam pembukaannya, Dra. Rosdiana, M.Pd selaku ketua PKM menyampaikan “dengan adanya kegiatan ini, diharapkan para generasi muda gen-z dapat memiliki life skill yang berdampak pada kehidupannya dengan memanfaatkan pelepah nipah yang tersebar di sekitar lingkungannya dengan harapan nantinya nilai jual kerajinan berbahan dasar pelepah nipah ini bukan hanya terjual didalam negeri melainkan juga sampai ke luar negeri sehingga Tanjung Balai dapat dikenal hingga ke pasar Internasional,” ujar Dra. Rosdiana, M.Pd.
Menanggapi dengan positif terhadap yang disampaikan oleh Dra. Rosdiana, M.Pd, Walikota Tanjung Balai mengucapkan terimakasih atas program yang dilakukan dengan tersirat secercah harapan kepada pemuda Tanjung Balai untuk dapat berkontribusi penuh kepada Negeri, karena ditangan pemuda lah digantungkan sebuah harapan.
Hal ini didukung penuh oleh Komunitas Pembinaan Generasi Muda (KOPEMDA) Kota Tanjung Balai, “melalui program ini, komunitas pembinaan generasi muda sangat terbantu untuk mewujudkan tujuan dari KOPEMDA sendiri agar dapat mengembangkan kemampuan para generasi muda terkhusus di Kota Tanjung Balai yang mendukung salah satu progja Walikota”, ujar Aulia Rachman selaku ketua KOPEMDA.
Kegiatan ini direalisasikan dengan pembekalan materi oleh 3 narasumber yang dilakukan didalam Aula, yang kemudian dilanjut dengan pengaplikasian secara langsung dengan bimbingan instruktur terhadap pembuatan kerajinan tangan yang beragam bentuknya dengan memanfaatkan pelepah nilah yang di arena bootcamp yang sudah disediakan berbasis outdoor di lapangan SMK Negeri 5 Tanjung Balai dengan tujuan agar lebih mempermudah dalam pengerjaan.
Diharapkan dengan adanya pembinaan generasi muda gen-z melalui program life skill bootcamp dengan pemanfaatan pelepah pohon nipah dapat menumbuhkan life skill dan kemandirian ekonomi pemuda di Kota Tanjung Balai.
Mahasiswa Pendidikan Masyarakat UNIMED lakukan pengabdian kepada masyarakat dalam rangka pemberdayaan masyarakat dengan melakukan pemanfaatan keong sebagai bahan dasar pupuk organik sehingga dapat membantu para petani untuk mengendalikan hama pertanian dan membantu juga untuk menekan biaya pupuk dalam membasmi hama keong produksi pakan yang dilaksanakan di Balas Desa Dusun 7 Tanjung Selamat Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara pada Minggu, (30/4).
Pemberdayaan masyarakat dengan mengolah keong menjadi pupuk organik ini diketuai oleh Mahasiswa Pendidikan Masyarakat UNIMED yaitu Lawrence Nathanael Sipahutar dengan anggota Berlian Saokatri Nababan, Cristina Asvera Saragih, Eiraen Jane Gultom, Mikael Togatorop, Muthiah Shadiqah Koto, Novita Lastaruli Sinaga, Rahmat Farras Fawwazi, Romiana Sibarani, Rouli Zebua, Sonya Siburian yang didampingi oleh Ibu Friska Indria Nora Harahap S.Pd., M.Pd sebagai Dosen Pengampu.
Kegiatan pemberdayaan ini dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu : 1) Persiapan dan sosialisasi, 2) Pemaparan materi tentang keong sebagai pupuk organik, 3) Pelatihan pembuatan keong mas menjadi pupuk organik, 4) Review terhadap pelatihan yang telah dilaksanakan serta menarik kesimpulan. Dengan diberikannya pengetahuan dan pemahaman dalam mengolah keong menjadi pupuk organik akan menjadi bekal bagi masyarakat untuk membuat keong sebagai bahan pupuk organik. Pengembangan lebih lanjut dengan mendapatkan komposisi terbaik dari penggunaan keong sebagai pupuk organik akan membuat FIP Unimed khususnya jurusan Pendidikan Masyarakat dapat membuat pupuk organik berbahan dasar keong. Pupuk organik siap pakai tersebut dapat dipasarkan kepada masyarakat, sehingga juga akan menjadi bekal untuk berwirausaha bagi masyarakat. Dari pengolahan keong menjadi pupuk organik siap pakai akan memberikan income generate bagi FIP unimed khususnya Jurusan Pendidikan Masyarakat.
Pada bagian akhir acara, Ketua Dewan Stasi yaitu Bapak Sitanggang mengatakan bahwa “Semoga dengan adanya pemberdayaan pembuatan pupuk dari keong ini bisa memberdayakan masyarakat yang ada di Percut Dusun 7. Pemberdayaan ini membuktikan bahwa mahasiswa pendidikan masyarakat sangat memiliki peran penting di kalangan masyarakat” ungkapnya.
Dengan demikian diharapkan dengan adanya pemberdayaan masyarakat ini dapat berkelanjutan untuk mewujudkan masyarakat yang berpotensi melihat sumber daya dirinya dan sekitarnya.
Mahasiswa pendidikan masyarakat melakukan pemberdayaan kepada masyarakat dengan mengolah tanaman daun pucuk merah menjadi teh herbal di Desa Bakaran Batu pada 10 April 2023. Tujuan dari pelaksanaan kegiatan pemberdayaan ini adalah untuk memberikan pemahaman serta penguatan kepada masyarakat setempat agar memiliki kesadaran dan bisa memanfaatkan sebaik mungkin potensi alam yang ada di lingkungan sekitar.
Dalam pelaksanaannya kegiatan pemberdayaan masyarakat ini dilaksanakan dengan melibatkan anggota masyarakat, khususnya ibu-ibu Posyandu di Dusun V Desa Bakaran Batu. Kegiatan yang dilakukan meliputi pelatihan pengolahan pucuk merah menjadi teh herbal, sampai dengan tahap packing produk. Partisipasi masyarakat dalam kegiatan pemberdayaan dikategorikan cukup tinggi. Ibu-ibu posyandu yang menjadi peserta pelatihan terlihat antusias dan aktif dalam mengikuti setiap tahap kegiatan. Mereka juga berpartisipasi dalam proses pengolahan dan turut berperan dalam mencoba bagaimana rasa dari teh herbal tersebut.
Dampak positif yang telah dicapai melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan tanaman pucuk merah menjadi teh herbal di Desa Bakaran Batu, antara lain: Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Masyarakat: Melalui pelatihan yang diberikan, ibu-ibu posyandu di Desa Bakaran Batu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam pengeolahan tanaman pucuk merah menjadi teh herbal. Mereka mampu memahami membuat teh herbal dari tanaman pucuk merah dengan langkah-langkah yang telah disampaikan.
Sebelum adanya kegiatan pemberdayaan, tanaman pucuk merah hanya dimanfaatkan sebagai tanaman hias, setelah melalui pelatihan dan pengolahan menjadi teh herbal, terjadi diversifikasi produk dan peningkatan nilai tambah. Hal ini memberikan peluang bisnis baru dan meningkatkan pendapatan masyarakat secara keseluruhan.
Dalam pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat ini juga dihadapi beberapa kendala, antara lain: kurangnya kekondusifan peserta dalam mengikuti ataupun mendengar proses pemberdayaan yang diberikan karena pada saat kegiatan pemberdayaan berlangsung, kegiatan posyandu juga ikut turut berlangsung sehingga beberapa peserta yang mengikuti terbagi fokusnya pada dua kegiatan yang berbeda.
Pada akhir kegiatan, Muhammad Irwan Tanjung selaku Kepala Desa Bakaran Batu Lubuk Pakam, mengatakan bahwa “kami bangga ada mahasiswa yang mau memberdayakan masyarakat di Desa kami, semoga kegiatan ini tidak berhenti disini saja, tetapi berkelanjutan”, ujarnya. Beliau juga mengatakan sangat senang bila ada mahasiswa yang berbagi ilmu pengetahuan yang didapat pada perkuliahan, ini membuktikan bahwa mahasiswa tidak hanya dibekali dengan teori saja, namun didorong untuk mempraktikkan teori yang didapat diperkuliahan.
Ibu Friska Indria Nora Harahap selaku dosen matakuliah analisis program pemberdayaan, mengatakan selamat dan sukses untuk kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa pendidikan masyarakat, kami bangga dengan tindakan dan semangat yang tinggi dari mahasiswa sekalian, semoga dengan kegiatan-kegiatan seperti ini, membuktikan bahwa pendidikan masyarakat mempunyai peran penting dalam membangun masyarakat.
Dengan demikian, diharapkan kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan tanaman pucuk merah menjadi teh herbal di Dusun V Desa Bakaran Batu dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat.

Jurusan Pendidikan Masyarakat (Penmas) FIP Unimed menggelar kuliah umum yang bertema “Tantangan dan Peran Pendidikan Masyarakat di Era Society 5.0” yang dilaksanakan di Aula FIP Unimed, Senin 13 Maret 2023. Dengan mengundang narasumber Dr. Elih Sudiapermana, M.Pd. (Dosen Penmas UPI Bandung) dengan moderator Fauzi Kurniawan, S.Psi., M.Psi. Acara ini dihadiri oleh dosen-dosen Penmas dan ratusan mahasiswa Penmas yang sangat antusias mengikuti kuliah umum ini.

Dalam sambutannya, Ketua Jurusan Penmas Silvia Mariah Handayani, M.Pd., Ph.D. mengatakan peranan pendidikan masyarakat sangat penting dalam peningkatan SDM. Sebagai mahasiswa Penmas, harus melihat peluang kedepan dan bagaimana tantangan memasuki era society 5.0. Semoga nantinya kuliah umum ini dapat memberikan wawasan dan pengalaman baru bagi mahasiswa pendidikan masyarakat.

Kuliah umum tersebut dibuka langsung oleh Dekan FIP Unimed Prof. Dr. Yusnadi, MS. la mengatakan bahwa perkembangan teknologi yang ditandai dengan revolusi industri 4.0 membawa dampak signifikan terhadap kemajuan teknologi internet dan digitalisasi. Seiring berkembangnya zaman, kita memasuki era society 5.0 yang berpusat pada kebutuhan manusia itu sendiri. Sebuah konsep masyarakat yang dapat menyelesaikan segala tantangan dan permasalahan sosial yang terjadi di tengah-tengah masyarakat dengan memanfaatkan berbagai inovasi yang tercipta di era revolusi industri 4.0.

Dr. Elih Sudiapermana, M.Pd. juga sependapat dengan Dekan FIP Unimed, ia menjelaskan bagaimana tantangan dan peran pendidikan masyarakat dalam era society 5.0. Peserta didik diharapkan dapat memiliki kecakapan hidup abad 21 yang dikenal dengan istilah 4C, yakni creativity, critical thinking, communication, dan collaboration. Oleh karena itu ada tiga hal yang harus dimanfaatkan pendidik di era society 5.0, antara lain: Internet of things pada dunia Pendidikan (IoT), Virtual/Augmented reality dalam dunia pendidikan, dan pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) untuk mengetahui serta mengidentifikasi kebutuhan.

Dalam pemaparan materi beliau juga mengatakan bahwa, di era society 5.0 ini persaingan dan ancaman terhadap manusia yaitu tergantikannya pekerjaan manusia oleh tenaga mesin. Tetapi hal itu dapat menjadi suatu alasan bagi manusia untuk bisa bersaing dengan baik di era tersebut dan harus membuktikan bahwa manusialah yang menjadi pemeran utama di muka bumi ini, dan sebagai mahasiswa-mahasiswi jurusan penmas diharapkan harus menyelesaikan tantangan di Era Society 5.0 untuk dapat mengembangkan kompetensi yang berpusat kepada masyarakat melalui teknologi dan siap menghadapi situasi di era VUCA dalam dunia Pendidikan.

Dalam rangka memperkuat mutu dan kualitas pendidikan, Jurusan Pendidikan Masyarakat (Penmas) Universitas Negeri Medan (Unimed) melakukan penandatanganan MoU dengan Faculty of Education University Malaya pada tanggal 01 Maret 2023. Nota perjanjian MoU tersebut ditandatangani oleh Wakil Dekan II FIP Unimed Dr. Zuraida Lubis, M.Pd., Kons., Departement of Language and Literacy Education, Faculty of Education University Malaya Associate Prof. Dr. Adelina Binti Asmawi, dan Kepala Jurusan Penmas Silvia Mariah Handayani, M.Pd., Ph.D. Kegiatan ini dihadiri juga oleh Dosen Penmas Unimed dan ratusan mahasiswa Penmas Unimed angkatan 2020-2022.
Selain penandatanganan kerjasama, Jurusan Penmas juga menggelar Kuliah Tamu dengan tema Community Engagement Framework oleh pemateri Associate Prof. Dr. Adelina Binti Asmawi yang dilaksanakan di Aula Lt. 3 FIP Unimed.
Dalam sambutannya, Dr. Zuraida Lubis, M.Pd., Kons., mengatakan bahwa melalui kegiatan ini semoga dapat terciptanya kerjasama yang berkesinambungan dengan University Malaya. Melalui kuliah umum ini diharapkan akan memberikan pemahaman pada mahasiswa bagaimana pelibatan, kerjasama, membina hubungan yang baik pada masyarakat untuk mencapai tujuan. Semoga mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh, agar masyarakat dapat terbina dan tercapai tujuan yang diinginkan.
Dalam paparannya, Associate Prof. Dr. Adelina Binti Asmawi mengatakan bahwa mahasiswa Penmas harus bisa memahami kebutuhan dan permasalahan-permasalahan di masyarakat kemudian memberikan solusi dari permasalahan tersebut dengan menggunakan sebuah framework seperti yang beliau telah lakukan. Beliau memberikan sebuah contoh, bahwa masih banyak permasalahan anak-anak miskin perkotaan yang masih rendah dalam kecakapan menggunakan bahasa inggris, hal ini disebabkan tidak adanya pembinaan dari guru yang profesional. Kurangnya motivasi serta sarana dan prasarana yang diberikan untuk meningkatkan potensi serta minat kepada anak-anak.
Selanjutnya beliau memberikan solusi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dengan berbagai pendekataan yang cocok untuk meningkatkan pencapaian pendidikan pada anak-anak miskin perkotaan, salah satunya dengan cara melakukan strategi pembelajaran dengan memberikan buku atau modul untuk guru serta pendidik dalam proses pembelajaran yang dinamakan dengan framework PEARL. Framework tersebut kemudian diperluas menjadi ke PEARL 2.0, Pearl4PJ (Petaling Jaya), Pearly Starfish dan PEARL 3.0 yang disesuaikan dengan kebutuhan komunitas tertentu. Beliau juga bekerja sama dengan komunitas miskin perkotaan untuk mengembangkan penguasaan bahasa Inggris anak-anak miskin perkotaan melalui pendekatan inventif yang berfokus pada lingkungan informal, menyenangkan dan aman.
Dalam rangka memperkuat mutu pendidikan, Jurusan Pendidikan Masyarakat (Penmas) Universitas Negeri Medan (Unimed) melaksanakan kuliah tamu dengan menjalin kerjasama serta melakukan penandatanganan MoU dengan Jurusan Pendidikan Luar Sekolah (PLS) Universitas Negeri Malang (UM). Kuliah tamu tersebut menghadirkan keynote speaker dari PLS UM yaitu Bapak Dr. Zulkarnain,M.Si. Dalam pelaksanaannya, turut serta dihadiri oleh Dekan FIP Unimed Prof. Dr. Yusnadi, MS., Ka. Jurusan Penmas Silvia Mariah Handayani, M.Pd., Ph.D., Dosen Penmas Unimed dan ratusan mahasiswa Penmas Unimed.
Jurusan Penmas menggelar Kuliah Tamu yang bertajuk Pemberdayaan Masyarakat dalam perspektif Pendidikan Masyarakat yang dilaksanakan di Aula Lt. 3 FIP Unimed. Dalam sambutannya, Prof. Dr. Yusnadi, MS. mengatakan kegiatan ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa, guna menambah wawasan dan mendalami pendidikan masyarakat. Kerjasama kuliah tamu pada hari ini akan memberikan pengetahuan mendalam mengenai pemberdayaan masyarakat, karena tema hari ini memang sangat melekat dengan Pendidikan Masyarakat. Mahasiswa Penmas harus bisa menjadi garda terdepan dalam pembangunan di masyarakat, khususnya pemberdayaan masyarakat yang merupakan bagian dari pendidikan masyarakat itu sendiri. Diharapkan agar kegiatan ini rutin dilaksanakan, karena banyak pengalaman baru dan ilmu yang dapat diserap selain perkuliahan di kampus. Semoga nantinya dapat diaplikasikan dan dikembangkan, baik dalam perkuliahan maupun setelah tamat nantinya.
Ketua Jurusan Penmas Unimed, Silvia Mariah Handayani, M.Pd., Ph.D. mengatakan tujuan pemberdayaan masyarakat yaitu untuk memberikan kontribusi untuk mencapai kemandirian masyarakat yang diperlukan untuk menghadapi permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat. Kemudian menjadikan masyarakat dapat mempergunakan daya kognitif, afektif, serta psikomotorik yang dimilikinya untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi di lingkungan internal maupun eksternal masyarakat. Dalam konteks pemberdayaan masyarakat, menggerakkan partisipasi masyarakat bukan hanya essensial untuk mendukung kegiatan pembangunan yang digerakkan pemerintah, tetapi juga agar masyarakat berperan lebih besar dalam kegiatan yang dilakukannya sendiri. Oleh karena itu menjadi tugas penting bagi kita selaku akademisi dan praktisi pendidikan masyarakat untuk membimbing, mengarahkan dan menciptakan iklim yang mendukung kegiatan pemberdayaan tersebut. Pendidikan masyarakat memiliki peran penting dalam menyelenggarakan kegiatan pemberdayaan masyarakat untuk memenuhi, memampukan, dan memandirikan masyarakat terutama dari kemiskinan dan keterbelakangan, kesenjangan atau ketidakberdayaan. Pendidikan Masyarakat tentu memiliki keterkaitan dengan program pemberdayaan, sebab dalam sebuah program pemberdayaan tidak hanya sebatas pada pemberian keterampilan, pengetahuan, maupun sarana dan prasarana. Lebih dari itu, suatu program pemberdayaan harus memiliki suatu fondasi yang harus didapatkan oleh masyakat sasaran, yakni upaya penyadaran, perubahan sikap dan pola pikir.
Hal ini tentu tidak asing bagi kajian pendidikan masyarakat menyangkut pendekatan maupun metode yang umumnya sasarannya adalah orang dewasa begitu juga pada program pemberdayaan masyarakat. Terlebih lagi dalam pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat, langkah kerja yang diambil pun tidak jauh dari kajian pendidikan masyarakat, mulai dari penjaringan data melalui identifikasi kebutuhan, penyusunan program yang berorientasi pada tujuan, hingga mobilisasi dan penciptaan iklim pada masyarakat sasaran yang tentu saja hal tersebut menjadi ranah pendidikan luar sekolah sebagai fondasi utama dalam pembentukan masyarakat yang berdaya.
Dalam paparannya, Dr. Zulkarnain, M.Pd., M.Si. mengatakan ada beberapa prinsip-prinsip pemberdayaan masyarakat yang harus diperhatikan, diantaranya proses membantu masyarakat mengembangkan kemampuannya sendiri menjadi mandiri, proses mengembangkan potensi menumbuhkan kapasitas memecahkan masalahnya, proses mendidik masyarakat memperoleh pengetahuan dan keterampilan, proses memperkuat keberdayaan masyarakat, proses masyarakat untuk berpartisipasi dan memobilisasi sumber daya, proses orang-orang untuk berpartisipasi dalam pembangunan, serta  proses orang-orang untuk berpartisipasi dan melakukan perubahan.
Karena pemberdayaan masyarakat merupakan proses pendidikan masyarakat (helping people to help them selves) artinya membantu agar mereka (masyarakat, kelompok, komunitas, dan individu) dapat meningkatkan harkat sebagai manusia melalui proses pembelajaran. Dimana dapat meningkatkan penguatan kapasitas dalam meningkatkan kemampuan individu, kelompok, kelembagaan untuk melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan, menumbuhkan semangat belajar bersama yang mandiri dan partisipatif, dapat menumbuhkan partisipasi masyarakat karena adanya stimulus dari luar dan proses meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta kemandirian masyarakat. Menurut landasan filosofis Pendidikan Masyarakat melayani warga agar dapat tumbuh dan berkembang sepanjang hayat, membina warga belajar agar memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap mental serta memenuhi kebutuhan belajar masyarakat.
Jurusan Pendidikan Masyarakat menyelenggarakan tes minat bakat di Aula Fakultas Ilmu Pendidikan pada hari Jumat/09 Desember 2022. Tes ini diikuti oleh mahasiswa Pendidikan Masyarakat mulai dari angkatan 2020 hingga 2022. Sebanyak 120 orang mahasiswa mengikuti tes minat bakat yang dibagi menjadi dua sesi, sesi pertama berlangsung dari pukul 09.00-10.00 WIB, dilanjut dengan sesi kedua yang berlangsung dari pukul 10.00-11.00 WIB.
Tes minat bakat ini sendiri merupakan tes psikologi yang akan mengukur potensi untuk mengetahui minat bakat yang dimiliki mahasiswa sehingga dapat dikembangkan menjadi prestasi. Tes ini dilaksanakan oleh Biro Psikologi Psikodinamika yang merupakan lembaga Psikologi dengan pengalaman melakukan test potensi dan asessment di berbagai perusahaan, instansi pemerintah maupun sekolah. Pimpinan Biro Psikologi Psikodinamika Bapak Fauzi Kurniawan, M.Psi, Psikolog mengatakan bahwa “tes minat bakat ini didasari atas minimnya prestasi mahasiswa Pendidikan Masyarakat, dan tes ini diambil sebagai langkah awal untuk mengatasi keminiman tersebut”.
Berlangsungnya sesi pertama disambut dengan baik oleh Ketua Jurusan Pendidikan Masyarakat Ibu Silvia Mariah Handayani,S.Pd,M.Pd yang mengatakan bahwa “ini sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan nilai perkuliahan, tes ini diselenggarakan murni untuk mengetahui arah minat bakat mahasiswa sekalian sehingga dapat difasilitasi dengan terbentuknya komunitas berdasarkan pengelompokkan minat bakat sehingga dapat menjadi wadah pengembangan”. Sesi kedua dibuka oleh Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Pendidikan Ibu Kamtini,S.Pd,M.Pd yang sama halnya menyambut dengan baik kegiatan ini dan berharap semoga dapat ditiru oleh jurusan lainnya. “Ini merupakan langkah awal untuk mencetak segudang prestasi mahasiswa, dengan begini menjadi tahu akan dibawa kemana minat bakat mahasiswa dan akan difasilitasi sesuai potensi yang dimiliki”, ujarnya.
Mahasiswa yang mengikuti tes ini merasa sangat antusias karena mereka merasa menjadi tahu “arah” diri mereka akan dibawa kemana. “Dengan hasil dari tes ini dapat menjadi bekal bagi saya sendiri karena saya menjadi tahu harus dibawa dan diarahkan kemana potensi yang saya miliki, sehingga dapat menjadi passion dan mencetak prestasi bahkan berguna untuk kedepannya ketika sudah terjun kedalam lapangan pekerjaan”, ujar Nasywa mahasiswa angkatan 2021. Diharapkan dengan adanya tes minat bakat ini mahasiswa jurusan Pendidikan Masyarakat dapat mengambil tindakan atas potensi dirinya sehingga dapat tersalurkan dengan baik dan tepat serta berpeluang menciptakan dan menorehkan prestasi, terlebih lagi dengan adanya tes minat bakat yang telah diselenggarakan ini dapat menjadi bekal bagi jurusan Pendidikan Masyarakat untuk dibentuknya komunitas-komunitas yang dapat memfasilitasi mahasiswa sesuai dengan potensinya masing-masing sehingga ada kepuasan tersendiri bagi mahasiswa ketika minat dan bakatnya tersalurkan dengan baik dan tepat.
Dalam rangka memenuhi tugas projek mata kuliah analisis kebutuhan pelatihan dan desain pelatihan yang diampu oleh bapak Dosen Fauzi Kurniawan S. Psi, M. Psi mahasiswa penmas stambuk 2020 melakukan pelatihan pengembangan diri dengan konsep “Aku Istimewa” pada siswa/i SMP di SLB Negeri Autis Medan.
Pelatihan tersebut dilatarbelakangi dengan adanya hasil analisis terhadap kebutuhan pelatihan yang dibutuhkan oleh siswa/i SMP SLB Negeri Autis Medan, analisis kebutuhan pelatihan tersebut dilakukan dengan cara memberikan beberapa opsi kegiatan pelatihan untuk dipilih, sehingga pada akhirnya, siswa/i SLB Negeri Autis Medan memilih kegiatan pelatihan pengembangan diri dengan konsep “Aku Istimewa”.
Membuat desain pelatihan adalah langkah pertama yang ditempuh oleh mahasiswa Penmas Unimed sebelum akhirnya melakukan kegiatan pelatihan tersebut di hari Jum’at tanggal 02 Desember 2022.
Tujuan pelatihan pengembangan diri dengan konsep “Aku Istimewa” ini adalah untuk membekali para peserta pelatihan yaitu siswa/i SMP SLB Negeri Autis Medan agar lebih terarah, memiliki motivasi diri yang besar, mandiri, serta fokus yang lebih tinggi agar kehidupan bisa berjalan dengan efektif.
Dengan dilaksanakan pelatihan ini, diharapkan siswa/i SMP SLB Negeri Autis Medan yang menjadi peserta pelatihan mampu memaksimalkan segala potensi diri dengan keterbatasan fisik ataupun keistimewaan diri yang dimiliki manusia pada umumnya, sehingga peserta menjadi pribadi yang luar biasa dan mampu bertahan dengan segala tuntunan perubahan. Kegiatan pelatihan ini telah terlaksana dengan baik dan siswa/i SMP SLB Negeri Autis Medan sangat antusias dalam mengikuti kegiatan pelatihan tersebut.
Rehabilitasi Narkoba Yayasan Rumah Ummi menjadi sasaran bagi mahasiswa Pendidikan Masyarakat Stambuk 2021 dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Patologi Sosial yang diampu oleh Ibu Friska Indria Nora Harahap, S.Pd, M.Pd. Hal ini dilakukan mahasiswa Pendidikan Masyarakat dengan mendatangai rehabilitasi narkoba yayasan rumah ummi sebagai bentuk melaksanakan riset pada tanggal 31 Oktober – 02 November 2022.
Dalam jangka waktu 3 hari, mereka melakukan penelitian di rehabilitasi yayasan rumah ummi dengan kegiatan yang berbeda-beda tetapi tetap satu tujuan untuk mengedukasi mengenai bahaya narkoba serta memberikan kegiatan-kegiatan positif untuk memacu kreativitas dan berguna untuk mengisi waktu luang yang dimiliki oleh residen rehabilitasi narkoba yayasan rumah ummi.
Kegiatan di hari pertama dimulai dengan melakukan perkenalan para residen serta adaptasi dengan lingkungan rehabilitasi narkoba tersebut. Selanjutnya, para mahasiswa memberikan program gymnastic bagi para residen. Kegiatan gymnastic ini baik untuk kesehatan tubuh serta dapat mengurangi resiko kambuhnya perilaku adiktif serta mengurangi kecanduan.
Selanjutnya, pada hari kedua para mahasiswa memberikan program mirror painting kepada residen yang diharapkan dapat menjadi sebuah sarana dalam menyalurkan kreativitas ataupun perasaan yang dituangkan melalui sebuah lukisan. Disisi lain bukan hanya memberikan keterampilan dan pengetahuan kepada residen, tetapi mahasiswa juga diberikan kesempatan untuk mengikuti program morning meeting yang diadakan oleh pihak rehabilitasi yang bertujuan untuk menambah wawasan serta mempererat kekeluargaan dari para residen.
Ditutup dengan program pada hari ketiga yang dilakukan dengan lebih rileks melalui nonton bareng film edukasi. Sama halnya seperti hari kedua, mahasiswa juga diberikan kesempatan untuk mengikuti program evening wrap up yang diadakan oleh pihak rehabilitasi yang dilakukan dengan cara mahasiswa berkumpul membuat lingkaran bersama para residen dengan tujuan berbagi perasaan dan saling memberikan feedback.
SLOT7777SLOT88SLOT THAILANDhttps://server-thailand.pa-kualakurun.go.idhttps://info-rtp-slot.pa-kualakurun.go.idhttps://sinmas.malukutenggarakab.go.id/cache/slot-thailand/https://www.esurat.malukutenggarakab.go.id/cache/slot88/https://sinmas.malukutenggarakab.go.id/cache/slot88/https://www.esurat.malukutenggarakab.go.id/cache/slot-thailand/https://ppid.mahakamulukab.go.id/server/https://ppid.mahakamulukab.go.id/cache/slot/https://ppid.mahakamulukab.go.id/cache/slot88/