Tag

masyarakat

Browsing

Tim Dosen Program Kemitraan Masyarakat PKM Unimed bersama Mahasiswa Pendidikan Masyarakat FIP Unimed menyusuri Sungai Babura mulai dari Taman Beringin ke Kampung Sejahtera pada Rabu, (21/06). Kegiatan ini dilakukan untuk meninjau langsung dan melihat potensi wisata yang bisa dikembangkan melalui pemanfaatan sungai sebagai destinasi eko-wisata di Kota Medan. Kegiatan ini merupakan tahap awal program kemitraan yang akan dilakukan tim dalam waktu dekat bersama masyarakat Kampung Sejahtera Kota Medan.
Adapun Ketua tim Mahfuzi Irwan, S.Pd., M.Pd. dengan anggota Prof. Dr. Yusnadi, MS., Yuzia Eka Putri, ST., M.Par., dan Melly Br Bangun, S.Kom., M.Kom. Dengan melibatkan mahasiswa Rachel Elisabet Ginting, Dika Dona Syahputra, Azzahwa dan Cristina Saragih.
Selaku Ketua, Mahfuzi mengatakan “Kegiatan ini dalam rangka pengabdian kami sebagai dosen untuk masyarakat yang nanti tujuan akhir setelah kami menyusuri sungai ini untuk memberikan Pendampingan Rintisan Kampung Eco-Wisata “Susur Sungai Babura” Berbasis Komunitas Tourism Literacy Di Kampung Sejahtera Kota Medan”. Kemudian beliau menambahkan bahwa “kami melihat Sungai Babura dan Kampung Sejahtera memiliki potensi yang dapat dikembangakan guna mendukung bertambahnya destinasi ekowisata di Kota Medan sehingga kami akan berupaya mewujudkan itu melalui pendekatan berbasis pendidikan masyarakat dengan bekerja sama dengan berbagai komunitas yang sebelumnya sudah berjuang untuk mewujudkan Destinasi Ekowisata Susur Sungai Babura”.

Gambar Kegiatan Susur Sungai Babura

Kepala Lingkungan, Adi mengapresiasi kegiatan yang diinisiasi oleh tim PKM Unimed, karena wisata sungai babura sempat vakum, terkendala akibat kurangnya pengunjung, masih banyak masyarakat membuang sampah di sungai dan minimnya fasilitas yang ada. Mudah-mudahan dengan dilakukannya kegiatan selanjutnya nanti dapat membawa dampak yang positif bagi destinasi ekowisata susur sunagi babura khususnya masyarakat kampung sejahtera agar kendala-kendala tadi perlahan semakin teratasi.
Selanjutnya, Tim Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Universitas Negeri Medan ini akan membuat rancangan produk seperti katalog destinasi Ekowisata Susur Sungai babura yang kemudian produk tersebut didesiminasikan kepada masyarakat kampung sejahtera. Kemudian Tim PKM Unimed ini juga akan memberikan pendampingan kepada masyarakat kampung sejahtera berupa pelatihan pemanfaatan fotografi dan pengelolaan media sosial guna mendukung eksistensi destinasi ekowisata susur sungai babura. Tim PKM Unimed menyadari bahwa untuk mewujudkan destinasi ekowisata susur sungai babura hanya bisa dilakukan apabila semua pihak bergandengan tangan, gotong royong baik dari akademisi, pemerintah kota medan, komunitas-komunitas hingga para tokoh masyarakat dan masyarakat kampung sejahtera.

Mahasiswa Pendidikan Masyarakat UNIMED lakukan pengabdian kepada masyarakat dalam rangka pemberdayaan masyarakat dengan melakukan pemanfaatan keong sebagai bahan dasar pupuk organik sehingga dapat membantu para petani untuk mengendalikan hama pertanian dan membantu juga untuk menekan biaya pupuk dalam membasmi hama keong produksi pakan yang dilaksanakan di Balas Desa Dusun 7 Tanjung Selamat Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara pada Minggu, (30/4).
Pemberdayaan masyarakat dengan mengolah keong menjadi pupuk organik ini diketuai oleh Mahasiswa Pendidikan Masyarakat UNIMED yaitu Lawrence Nathanael Sipahutar dengan anggota Berlian Saokatri Nababan, Cristina Asvera Saragih, Eiraen Jane Gultom, Mikael Togatorop, Muthiah Shadiqah Koto, Novita Lastaruli Sinaga, Rahmat Farras Fawwazi, Romiana Sibarani, Rouli Zebua, Sonya Siburian yang didampingi oleh Ibu Friska Indria Nora Harahap S.Pd., M.Pd sebagai Dosen Pengampu.
Kegiatan pemberdayaan ini dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu : 1) Persiapan dan sosialisasi, 2) Pemaparan materi tentang keong sebagai pupuk organik, 3) Pelatihan pembuatan keong mas menjadi pupuk organik, 4) Review terhadap pelatihan yang telah dilaksanakan serta menarik kesimpulan. Dengan diberikannya pengetahuan dan pemahaman dalam mengolah keong menjadi pupuk organik akan menjadi bekal bagi masyarakat untuk membuat keong sebagai bahan pupuk organik. Pengembangan lebih lanjut dengan mendapatkan komposisi terbaik dari penggunaan keong sebagai pupuk organik akan membuat FIP Unimed khususnya jurusan Pendidikan Masyarakat dapat membuat pupuk organik berbahan dasar keong. Pupuk organik siap pakai tersebut dapat dipasarkan kepada masyarakat, sehingga juga akan menjadi bekal untuk berwirausaha bagi masyarakat. Dari pengolahan keong menjadi pupuk organik siap pakai akan memberikan income generate bagi FIP unimed khususnya Jurusan Pendidikan Masyarakat.
Pada bagian akhir acara, Ketua Dewan Stasi yaitu Bapak Sitanggang mengatakan bahwa “Semoga dengan adanya pemberdayaan pembuatan pupuk dari keong ini bisa memberdayakan masyarakat yang ada di Percut Dusun 7. Pemberdayaan ini membuktikan bahwa mahasiswa pendidikan masyarakat sangat memiliki peran penting di kalangan masyarakat” ungkapnya.
Dengan demikian diharapkan dengan adanya pemberdayaan masyarakat ini dapat berkelanjutan untuk mewujudkan masyarakat yang berpotensi melihat sumber daya dirinya dan sekitarnya.
Mahasiswa pendidikan masyarakat melakukan pemberdayaan kepada masyarakat dengan mengolah tanaman daun pucuk merah menjadi teh herbal di Desa Bakaran Batu pada 10 April 2023. Tujuan dari pelaksanaan kegiatan pemberdayaan ini adalah untuk memberikan pemahaman serta penguatan kepada masyarakat setempat agar memiliki kesadaran dan bisa memanfaatkan sebaik mungkin potensi alam yang ada di lingkungan sekitar.
Dalam pelaksanaannya kegiatan pemberdayaan masyarakat ini dilaksanakan dengan melibatkan anggota masyarakat, khususnya ibu-ibu Posyandu di Dusun V Desa Bakaran Batu. Kegiatan yang dilakukan meliputi pelatihan pengolahan pucuk merah menjadi teh herbal, sampai dengan tahap packing produk. Partisipasi masyarakat dalam kegiatan pemberdayaan dikategorikan cukup tinggi. Ibu-ibu posyandu yang menjadi peserta pelatihan terlihat antusias dan aktif dalam mengikuti setiap tahap kegiatan. Mereka juga berpartisipasi dalam proses pengolahan dan turut berperan dalam mencoba bagaimana rasa dari teh herbal tersebut.
Dampak positif yang telah dicapai melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan tanaman pucuk merah menjadi teh herbal di Desa Bakaran Batu, antara lain: Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Masyarakat: Melalui pelatihan yang diberikan, ibu-ibu posyandu di Desa Bakaran Batu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam pengeolahan tanaman pucuk merah menjadi teh herbal. Mereka mampu memahami membuat teh herbal dari tanaman pucuk merah dengan langkah-langkah yang telah disampaikan.
Sebelum adanya kegiatan pemberdayaan, tanaman pucuk merah hanya dimanfaatkan sebagai tanaman hias, setelah melalui pelatihan dan pengolahan menjadi teh herbal, terjadi diversifikasi produk dan peningkatan nilai tambah. Hal ini memberikan peluang bisnis baru dan meningkatkan pendapatan masyarakat secara keseluruhan.
Dalam pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat ini juga dihadapi beberapa kendala, antara lain: kurangnya kekondusifan peserta dalam mengikuti ataupun mendengar proses pemberdayaan yang diberikan karena pada saat kegiatan pemberdayaan berlangsung, kegiatan posyandu juga ikut turut berlangsung sehingga beberapa peserta yang mengikuti terbagi fokusnya pada dua kegiatan yang berbeda.
Pada akhir kegiatan, Muhammad Irwan Tanjung selaku Kepala Desa Bakaran Batu Lubuk Pakam, mengatakan bahwa “kami bangga ada mahasiswa yang mau memberdayakan masyarakat di Desa kami, semoga kegiatan ini tidak berhenti disini saja, tetapi berkelanjutan”, ujarnya. Beliau juga mengatakan sangat senang bila ada mahasiswa yang berbagi ilmu pengetahuan yang didapat pada perkuliahan, ini membuktikan bahwa mahasiswa tidak hanya dibekali dengan teori saja, namun didorong untuk mempraktikkan teori yang didapat diperkuliahan.
Ibu Friska Indria Nora Harahap selaku dosen matakuliah analisis program pemberdayaan, mengatakan selamat dan sukses untuk kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa pendidikan masyarakat, kami bangga dengan tindakan dan semangat yang tinggi dari mahasiswa sekalian, semoga dengan kegiatan-kegiatan seperti ini, membuktikan bahwa pendidikan masyarakat mempunyai peran penting dalam membangun masyarakat.
Dengan demikian, diharapkan kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan tanaman pucuk merah menjadi teh herbal di Dusun V Desa Bakaran Batu dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat.
SLOT7777SLOT88SLOT THAILANDhttps://server-thailand.pa-kualakurun.go.idhttps://info-rtp-slot.pa-kualakurun.go.idhttps://sinmas.malukutenggarakab.go.id/cache/slot-thailand/https://www.esurat.malukutenggarakab.go.id/cache/slot88/https://sinmas.malukutenggarakab.go.id/cache/slot88/https://www.esurat.malukutenggarakab.go.id/cache/slot-thailand/https://ppid.mahakamulukab.go.id/server/https://ppid.mahakamulukab.go.id/cache/slot/https://ppid.mahakamulukab.go.id/cache/slot88/