Tag

dosen

Browsing

Tim Dosen Program Kemitraan Masyarakat PKM Unimed bersama Mahasiswa Pendidikan Masyarakat FIP Unimed menyusuri Sungai Babura mulai dari Taman Beringin ke Kampung Sejahtera pada Rabu, (21/06). Kegiatan ini dilakukan untuk meninjau langsung dan melihat potensi wisata yang bisa dikembangkan melalui pemanfaatan sungai sebagai destinasi eko-wisata di Kota Medan. Kegiatan ini merupakan tahap awal program kemitraan yang akan dilakukan tim dalam waktu dekat bersama masyarakat Kampung Sejahtera Kota Medan.
Adapun Ketua tim Mahfuzi Irwan, S.Pd., M.Pd. dengan anggota Prof. Dr. Yusnadi, MS., Yuzia Eka Putri, ST., M.Par., dan Melly Br Bangun, S.Kom., M.Kom. Dengan melibatkan mahasiswa Rachel Elisabet Ginting, Dika Dona Syahputra, Azzahwa dan Cristina Saragih.
Selaku Ketua, Mahfuzi mengatakan “Kegiatan ini dalam rangka pengabdian kami sebagai dosen untuk masyarakat yang nanti tujuan akhir setelah kami menyusuri sungai ini untuk memberikan Pendampingan Rintisan Kampung Eco-Wisata “Susur Sungai Babura” Berbasis Komunitas Tourism Literacy Di Kampung Sejahtera Kota Medan”. Kemudian beliau menambahkan bahwa “kami melihat Sungai Babura dan Kampung Sejahtera memiliki potensi yang dapat dikembangakan guna mendukung bertambahnya destinasi ekowisata di Kota Medan sehingga kami akan berupaya mewujudkan itu melalui pendekatan berbasis pendidikan masyarakat dengan bekerja sama dengan berbagai komunitas yang sebelumnya sudah berjuang untuk mewujudkan Destinasi Ekowisata Susur Sungai Babura”.

Gambar Kegiatan Susur Sungai Babura

Kepala Lingkungan, Adi mengapresiasi kegiatan yang diinisiasi oleh tim PKM Unimed, karena wisata sungai babura sempat vakum, terkendala akibat kurangnya pengunjung, masih banyak masyarakat membuang sampah di sungai dan minimnya fasilitas yang ada. Mudah-mudahan dengan dilakukannya kegiatan selanjutnya nanti dapat membawa dampak yang positif bagi destinasi ekowisata susur sunagi babura khususnya masyarakat kampung sejahtera agar kendala-kendala tadi perlahan semakin teratasi.
Selanjutnya, Tim Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Universitas Negeri Medan ini akan membuat rancangan produk seperti katalog destinasi Ekowisata Susur Sungai babura yang kemudian produk tersebut didesiminasikan kepada masyarakat kampung sejahtera. Kemudian Tim PKM Unimed ini juga akan memberikan pendampingan kepada masyarakat kampung sejahtera berupa pelatihan pemanfaatan fotografi dan pengelolaan media sosial guna mendukung eksistensi destinasi ekowisata susur sungai babura. Tim PKM Unimed menyadari bahwa untuk mewujudkan destinasi ekowisata susur sungai babura hanya bisa dilakukan apabila semua pihak bergandengan tangan, gotong royong baik dari akademisi, pemerintah kota medan, komunitas-komunitas hingga para tokoh masyarakat dan masyarakat kampung sejahtera.

Dalam menumbuhkan lifeskill dan kemandirian ekonomi generasi muda gen-z di Kota Tanjung Balai, tim program kemitraan masyarakat (PKM) Universitas Negeri Medan melakukan pembinaan melalui program lifeskill bootcamp dengan memanfaatkan pelepah pohon nipah menjadi kerajinan tangan. Pembinaan ini dilakukan pada tanggal 17-18 Mei 2023 di Aula SMK Negeri 5 Kota Tanjung Balai.
Tim Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini terdiri dari Dra. Rosdiana, M.Pd sebagai ketua, serta Mahfuzi Irwan, S.Pd, M.Pd., Drs. Anam Ibrahim, M.Pd., dan Muhammad Takwin Machmud, S.Pd, M.Pd sebagai anggota.
Dalam pembukaan acara tersebut diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya oleh seluruh hadirin. Kegiatan ini disambut baik oleh seluruh pihak yang terlibat, mulai dari Walikota Tanjung Balai H. Waris Tholib, S.Ag, M.M beserta staff, tim program kemitraan masyarakat (PKM) yang diketuai oleh Dra. Rosdiana, M.Pd., kepala sekolah SMK Negeri 5 Tanjung Balai Maya Wardani, S.Pd., Komunitas Pembinaan Generasi Muda (KOPEMDA) Kota Tanjung Balai yang diketuai oleh Aulia Rachman Hasibuan, S.Pd dan puluhan peserta generasi muda yang terlibat. Kegiatan ini resmi dibuka oleh Walikota Tanjung Balai.
Dalam pembukaannya, Dra. Rosdiana, M.Pd selaku ketua PKM menyampaikan “dengan adanya kegiatan ini, diharapkan para generasi muda gen-z dapat memiliki life skill yang berdampak pada kehidupannya dengan memanfaatkan pelepah nipah yang tersebar di sekitar lingkungannya dengan harapan nantinya nilai jual kerajinan berbahan dasar pelepah nipah ini bukan hanya terjual didalam negeri melainkan juga sampai ke luar negeri sehingga Tanjung Balai dapat dikenal hingga ke pasar Internasional,” ujar Dra. Rosdiana, M.Pd.
Menanggapi dengan positif terhadap yang disampaikan oleh Dra. Rosdiana, M.Pd, Walikota Tanjung Balai mengucapkan terimakasih atas program yang dilakukan dengan tersirat secercah harapan kepada pemuda Tanjung Balai untuk dapat berkontribusi penuh kepada Negeri, karena ditangan pemuda lah digantungkan sebuah harapan.
Hal ini didukung penuh oleh Komunitas Pembinaan Generasi Muda (KOPEMDA) Kota Tanjung Balai, “melalui program ini, komunitas pembinaan generasi muda sangat terbantu untuk mewujudkan tujuan dari KOPEMDA sendiri agar dapat mengembangkan kemampuan para generasi muda terkhusus di Kota Tanjung Balai yang mendukung salah satu progja Walikota”, ujar Aulia Rachman selaku ketua KOPEMDA.
Kegiatan ini direalisasikan dengan pembekalan materi oleh 3 narasumber yang dilakukan didalam Aula, yang kemudian dilanjut dengan pengaplikasian secara langsung dengan bimbingan instruktur terhadap pembuatan kerajinan tangan yang beragam bentuknya dengan memanfaatkan pelepah nilah yang di arena bootcamp yang sudah disediakan berbasis outdoor di lapangan SMK Negeri 5 Tanjung Balai dengan tujuan agar lebih mempermudah dalam pengerjaan.
Diharapkan dengan adanya pembinaan generasi muda gen-z melalui program life skill bootcamp dengan pemanfaatan pelepah pohon nipah dapat menumbuhkan life skill dan kemandirian ekonomi pemuda di Kota Tanjung Balai.
Mahasiswa Pendidikan Masyarakat UNIMED lakukan pengabdian kepada masyarakat dalam rangka pemberdayaan masyarakat dengan melakukan pemanfaatan keong sebagai bahan dasar pupuk organik sehingga dapat membantu para petani untuk mengendalikan hama pertanian dan membantu juga untuk menekan biaya pupuk dalam membasmi hama keong produksi pakan yang dilaksanakan di Balas Desa Dusun 7 Tanjung Selamat Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara pada Minggu, (30/4).
Pemberdayaan masyarakat dengan mengolah keong menjadi pupuk organik ini diketuai oleh Mahasiswa Pendidikan Masyarakat UNIMED yaitu Lawrence Nathanael Sipahutar dengan anggota Berlian Saokatri Nababan, Cristina Asvera Saragih, Eiraen Jane Gultom, Mikael Togatorop, Muthiah Shadiqah Koto, Novita Lastaruli Sinaga, Rahmat Farras Fawwazi, Romiana Sibarani, Rouli Zebua, Sonya Siburian yang didampingi oleh Ibu Friska Indria Nora Harahap S.Pd., M.Pd sebagai Dosen Pengampu.
Kegiatan pemberdayaan ini dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu : 1) Persiapan dan sosialisasi, 2) Pemaparan materi tentang keong sebagai pupuk organik, 3) Pelatihan pembuatan keong mas menjadi pupuk organik, 4) Review terhadap pelatihan yang telah dilaksanakan serta menarik kesimpulan. Dengan diberikannya pengetahuan dan pemahaman dalam mengolah keong menjadi pupuk organik akan menjadi bekal bagi masyarakat untuk membuat keong sebagai bahan pupuk organik. Pengembangan lebih lanjut dengan mendapatkan komposisi terbaik dari penggunaan keong sebagai pupuk organik akan membuat FIP Unimed khususnya jurusan Pendidikan Masyarakat dapat membuat pupuk organik berbahan dasar keong. Pupuk organik siap pakai tersebut dapat dipasarkan kepada masyarakat, sehingga juga akan menjadi bekal untuk berwirausaha bagi masyarakat. Dari pengolahan keong menjadi pupuk organik siap pakai akan memberikan income generate bagi FIP unimed khususnya Jurusan Pendidikan Masyarakat.
Pada bagian akhir acara, Ketua Dewan Stasi yaitu Bapak Sitanggang mengatakan bahwa “Semoga dengan adanya pemberdayaan pembuatan pupuk dari keong ini bisa memberdayakan masyarakat yang ada di Percut Dusun 7. Pemberdayaan ini membuktikan bahwa mahasiswa pendidikan masyarakat sangat memiliki peran penting di kalangan masyarakat” ungkapnya.
Dengan demikian diharapkan dengan adanya pemberdayaan masyarakat ini dapat berkelanjutan untuk mewujudkan masyarakat yang berpotensi melihat sumber daya dirinya dan sekitarnya.
Mahasiswa pendidikan masyarakat melakukan pemberdayaan kepada masyarakat dengan mengolah tanaman daun pucuk merah menjadi teh herbal di Desa Bakaran Batu pada 10 April 2023. Tujuan dari pelaksanaan kegiatan pemberdayaan ini adalah untuk memberikan pemahaman serta penguatan kepada masyarakat setempat agar memiliki kesadaran dan bisa memanfaatkan sebaik mungkin potensi alam yang ada di lingkungan sekitar.
Dalam pelaksanaannya kegiatan pemberdayaan masyarakat ini dilaksanakan dengan melibatkan anggota masyarakat, khususnya ibu-ibu Posyandu di Dusun V Desa Bakaran Batu. Kegiatan yang dilakukan meliputi pelatihan pengolahan pucuk merah menjadi teh herbal, sampai dengan tahap packing produk. Partisipasi masyarakat dalam kegiatan pemberdayaan dikategorikan cukup tinggi. Ibu-ibu posyandu yang menjadi peserta pelatihan terlihat antusias dan aktif dalam mengikuti setiap tahap kegiatan. Mereka juga berpartisipasi dalam proses pengolahan dan turut berperan dalam mencoba bagaimana rasa dari teh herbal tersebut.
Dampak positif yang telah dicapai melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan tanaman pucuk merah menjadi teh herbal di Desa Bakaran Batu, antara lain: Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Masyarakat: Melalui pelatihan yang diberikan, ibu-ibu posyandu di Desa Bakaran Batu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam pengeolahan tanaman pucuk merah menjadi teh herbal. Mereka mampu memahami membuat teh herbal dari tanaman pucuk merah dengan langkah-langkah yang telah disampaikan.
Sebelum adanya kegiatan pemberdayaan, tanaman pucuk merah hanya dimanfaatkan sebagai tanaman hias, setelah melalui pelatihan dan pengolahan menjadi teh herbal, terjadi diversifikasi produk dan peningkatan nilai tambah. Hal ini memberikan peluang bisnis baru dan meningkatkan pendapatan masyarakat secara keseluruhan.
Dalam pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat ini juga dihadapi beberapa kendala, antara lain: kurangnya kekondusifan peserta dalam mengikuti ataupun mendengar proses pemberdayaan yang diberikan karena pada saat kegiatan pemberdayaan berlangsung, kegiatan posyandu juga ikut turut berlangsung sehingga beberapa peserta yang mengikuti terbagi fokusnya pada dua kegiatan yang berbeda.
Pada akhir kegiatan, Muhammad Irwan Tanjung selaku Kepala Desa Bakaran Batu Lubuk Pakam, mengatakan bahwa “kami bangga ada mahasiswa yang mau memberdayakan masyarakat di Desa kami, semoga kegiatan ini tidak berhenti disini saja, tetapi berkelanjutan”, ujarnya. Beliau juga mengatakan sangat senang bila ada mahasiswa yang berbagi ilmu pengetahuan yang didapat pada perkuliahan, ini membuktikan bahwa mahasiswa tidak hanya dibekali dengan teori saja, namun didorong untuk mempraktikkan teori yang didapat diperkuliahan.
Ibu Friska Indria Nora Harahap selaku dosen matakuliah analisis program pemberdayaan, mengatakan selamat dan sukses untuk kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa pendidikan masyarakat, kami bangga dengan tindakan dan semangat yang tinggi dari mahasiswa sekalian, semoga dengan kegiatan-kegiatan seperti ini, membuktikan bahwa pendidikan masyarakat mempunyai peran penting dalam membangun masyarakat.
Dengan demikian, diharapkan kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan tanaman pucuk merah menjadi teh herbal di Dusun V Desa Bakaran Batu dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat.

Jurusan Pendidikan Masyarakat (Penmas) FIP Unimed menggelar kuliah umum yang bertema “Tantangan dan Peran Pendidikan Masyarakat di Era Society 5.0” yang dilaksanakan di Aula FIP Unimed, Senin 13 Maret 2023. Dengan mengundang narasumber Dr. Elih Sudiapermana, M.Pd. (Dosen Penmas UPI Bandung) dengan moderator Fauzi Kurniawan, S.Psi., M.Psi. Acara ini dihadiri oleh dosen-dosen Penmas dan ratusan mahasiswa Penmas yang sangat antusias mengikuti kuliah umum ini.

Dalam sambutannya, Ketua Jurusan Penmas Silvia Mariah Handayani, M.Pd., Ph.D. mengatakan peranan pendidikan masyarakat sangat penting dalam peningkatan SDM. Sebagai mahasiswa Penmas, harus melihat peluang kedepan dan bagaimana tantangan memasuki era society 5.0. Semoga nantinya kuliah umum ini dapat memberikan wawasan dan pengalaman baru bagi mahasiswa pendidikan masyarakat.

Kuliah umum tersebut dibuka langsung oleh Dekan FIP Unimed Prof. Dr. Yusnadi, MS. la mengatakan bahwa perkembangan teknologi yang ditandai dengan revolusi industri 4.0 membawa dampak signifikan terhadap kemajuan teknologi internet dan digitalisasi. Seiring berkembangnya zaman, kita memasuki era society 5.0 yang berpusat pada kebutuhan manusia itu sendiri. Sebuah konsep masyarakat yang dapat menyelesaikan segala tantangan dan permasalahan sosial yang terjadi di tengah-tengah masyarakat dengan memanfaatkan berbagai inovasi yang tercipta di era revolusi industri 4.0.

Dr. Elih Sudiapermana, M.Pd. juga sependapat dengan Dekan FIP Unimed, ia menjelaskan bagaimana tantangan dan peran pendidikan masyarakat dalam era society 5.0. Peserta didik diharapkan dapat memiliki kecakapan hidup abad 21 yang dikenal dengan istilah 4C, yakni creativity, critical thinking, communication, dan collaboration. Oleh karena itu ada tiga hal yang harus dimanfaatkan pendidik di era society 5.0, antara lain: Internet of things pada dunia Pendidikan (IoT), Virtual/Augmented reality dalam dunia pendidikan, dan pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) untuk mengetahui serta mengidentifikasi kebutuhan.

Dalam pemaparan materi beliau juga mengatakan bahwa, di era society 5.0 ini persaingan dan ancaman terhadap manusia yaitu tergantikannya pekerjaan manusia oleh tenaga mesin. Tetapi hal itu dapat menjadi suatu alasan bagi manusia untuk bisa bersaing dengan baik di era tersebut dan harus membuktikan bahwa manusialah yang menjadi pemeran utama di muka bumi ini, dan sebagai mahasiswa-mahasiswi jurusan penmas diharapkan harus menyelesaikan tantangan di Era Society 5.0 untuk dapat mengembangkan kompetensi yang berpusat kepada masyarakat melalui teknologi dan siap menghadapi situasi di era VUCA dalam dunia Pendidikan.

Dalam rangka memperkuat mutu dan kualitas pendidikan, Jurusan Pendidikan Masyarakat (Penmas) Universitas Negeri Medan (Unimed) melakukan penandatanganan MoU dengan Faculty of Education University Malaya pada tanggal 01 Maret 2023. Nota perjanjian MoU tersebut ditandatangani oleh Wakil Dekan II FIP Unimed Dr. Zuraida Lubis, M.Pd., Kons., Departement of Language and Literacy Education, Faculty of Education University Malaya Associate Prof. Dr. Adelina Binti Asmawi, dan Kepala Jurusan Penmas Silvia Mariah Handayani, M.Pd., Ph.D. Kegiatan ini dihadiri juga oleh Dosen Penmas Unimed dan ratusan mahasiswa Penmas Unimed angkatan 2020-2022.
Selain penandatanganan kerjasama, Jurusan Penmas juga menggelar Kuliah Tamu dengan tema Community Engagement Framework oleh pemateri Associate Prof. Dr. Adelina Binti Asmawi yang dilaksanakan di Aula Lt. 3 FIP Unimed.
Dalam sambutannya, Dr. Zuraida Lubis, M.Pd., Kons., mengatakan bahwa melalui kegiatan ini semoga dapat terciptanya kerjasama yang berkesinambungan dengan University Malaya. Melalui kuliah umum ini diharapkan akan memberikan pemahaman pada mahasiswa bagaimana pelibatan, kerjasama, membina hubungan yang baik pada masyarakat untuk mencapai tujuan. Semoga mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh, agar masyarakat dapat terbina dan tercapai tujuan yang diinginkan.
Dalam paparannya, Associate Prof. Dr. Adelina Binti Asmawi mengatakan bahwa mahasiswa Penmas harus bisa memahami kebutuhan dan permasalahan-permasalahan di masyarakat kemudian memberikan solusi dari permasalahan tersebut dengan menggunakan sebuah framework seperti yang beliau telah lakukan. Beliau memberikan sebuah contoh, bahwa masih banyak permasalahan anak-anak miskin perkotaan yang masih rendah dalam kecakapan menggunakan bahasa inggris, hal ini disebabkan tidak adanya pembinaan dari guru yang profesional. Kurangnya motivasi serta sarana dan prasarana yang diberikan untuk meningkatkan potensi serta minat kepada anak-anak.
Selanjutnya beliau memberikan solusi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dengan berbagai pendekataan yang cocok untuk meningkatkan pencapaian pendidikan pada anak-anak miskin perkotaan, salah satunya dengan cara melakukan strategi pembelajaran dengan memberikan buku atau modul untuk guru serta pendidik dalam proses pembelajaran yang dinamakan dengan framework PEARL. Framework tersebut kemudian diperluas menjadi ke PEARL 2.0, Pearl4PJ (Petaling Jaya), Pearly Starfish dan PEARL 3.0 yang disesuaikan dengan kebutuhan komunitas tertentu. Beliau juga bekerja sama dengan komunitas miskin perkotaan untuk mengembangkan penguasaan bahasa Inggris anak-anak miskin perkotaan melalui pendekatan inventif yang berfokus pada lingkungan informal, menyenangkan dan aman.

Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Universitas Negeri Medan pada hari Kamis, 9 Maret 2023 secara resmi memberikan sertifikat kompetensi kepada Dosen di Lingkungan Universitas Negeri Medan yang lulus dalam pelaksanaan pelatihan Asesor Kompetensi yang telah dilakukan pada 6-10 Februari 2023 yang lalu. Adapun peserta pelatihan asesor kompetensi yang dilaksanakan LSP Unimed berjumlah puluhan peserta yang berasal dari Dosen di lingkungan Unimed. Tiga diantara dosen tersebut berasal dari program studi pendidikan masyarakat Fakultas Ilmu Pendidikan yaitu Mahfuzi Irwan,S.Pd,M.Pd, Dr.Sudirman,SE,M.Pd, dan Friska Indria Nora Harahap,S.Pd,M.Pd. Dosen Pendidikan Masyarakat tersebut dinyatakan lulus sebagai asesor kompetensi setelah melalui tahap pelatihan dan ujian yang cukup panjang. Sebelum pelatihan dilakukan, Prodi Penmas Unimed pada tahun sebelumnya sudah mengusulkan terlebih dahulu skema okupasi Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat.
“Alhamdulillah proses yang sudah dilalui dengan waktu yang cukup lama ini membuahkan hasil, kami semua sudah menerima sertifikat asesor kompetensi. Semoga ini menjadi kabar baik bagi para mahasiswa kita karena dengan adanya asesor maka LSP sudah bisa melaksanakan Uji Kompetensi bagi para Mahasiswa di prodi masing-masing” ungkap salah satu peserta pelatihan.
Di tempat lain, Mahfuzi Irwan dosen salah satu prodi penmas yang menerima sertifikat tersebut menyatakan ” bahwa ini merupakan kemajuan bagi LSP Unimed dan khususnya prodi penmas Unimed karena para mahasiswa akan mendapatkan kesempatan memperoleh sertifikat keahlian atau sertifikat kompetensi pada bidang fasilitator pemberdayaan masyarakat”.
Dengan diperolehnya sertifikat asesor kompetensi, maka tidak lama lagi mahasiswa di prodi penmas dapat mengikuti uji kompetensi pada bidang fasilitator pemberdayaan masyarakat, dimana apabila mahasiswa tersebut lulus akan mendapatkan sertifkat kompetensi yang otomatis akan menambah modal bersaing di dunia kerja setelah lulus kuliah nantinya.

Dalam rangka memperkuat mutu pendidikan, Jurusan Pendidikan Masyarakat (Penmas) Universitas Negeri Medan (Unimed) melaksanakan kuliah tamu dengan menjalin kerjasama serta melakukan penandatanganan MoU dengan Jurusan Pendidikan Luar Sekolah (PLS) Universitas Negeri Malang (UM). Kuliah tamu tersebut menghadirkan keynote speaker dari PLS UM yaitu Bapak Dr. Zulkarnain,M.Si. Dalam pelaksanaannya, turut serta dihadiri oleh Dekan FIP Unimed Prof. Dr. Yusnadi, MS., Ka. Jurusan Penmas Silvia Mariah Handayani, M.Pd., Ph.D., Dosen Penmas Unimed dan ratusan mahasiswa Penmas Unimed.
Jurusan Penmas menggelar Kuliah Tamu yang bertajuk Pemberdayaan Masyarakat dalam perspektif Pendidikan Masyarakat yang dilaksanakan di Aula Lt. 3 FIP Unimed. Dalam sambutannya, Prof. Dr. Yusnadi, MS. mengatakan kegiatan ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa, guna menambah wawasan dan mendalami pendidikan masyarakat. Kerjasama kuliah tamu pada hari ini akan memberikan pengetahuan mendalam mengenai pemberdayaan masyarakat, karena tema hari ini memang sangat melekat dengan Pendidikan Masyarakat. Mahasiswa Penmas harus bisa menjadi garda terdepan dalam pembangunan di masyarakat, khususnya pemberdayaan masyarakat yang merupakan bagian dari pendidikan masyarakat itu sendiri. Diharapkan agar kegiatan ini rutin dilaksanakan, karena banyak pengalaman baru dan ilmu yang dapat diserap selain perkuliahan di kampus. Semoga nantinya dapat diaplikasikan dan dikembangkan, baik dalam perkuliahan maupun setelah tamat nantinya.
Ketua Jurusan Penmas Unimed, Silvia Mariah Handayani, M.Pd., Ph.D. mengatakan tujuan pemberdayaan masyarakat yaitu untuk memberikan kontribusi untuk mencapai kemandirian masyarakat yang diperlukan untuk menghadapi permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat. Kemudian menjadikan masyarakat dapat mempergunakan daya kognitif, afektif, serta psikomotorik yang dimilikinya untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi di lingkungan internal maupun eksternal masyarakat. Dalam konteks pemberdayaan masyarakat, menggerakkan partisipasi masyarakat bukan hanya essensial untuk mendukung kegiatan pembangunan yang digerakkan pemerintah, tetapi juga agar masyarakat berperan lebih besar dalam kegiatan yang dilakukannya sendiri. Oleh karena itu menjadi tugas penting bagi kita selaku akademisi dan praktisi pendidikan masyarakat untuk membimbing, mengarahkan dan menciptakan iklim yang mendukung kegiatan pemberdayaan tersebut. Pendidikan masyarakat memiliki peran penting dalam menyelenggarakan kegiatan pemberdayaan masyarakat untuk memenuhi, memampukan, dan memandirikan masyarakat terutama dari kemiskinan dan keterbelakangan, kesenjangan atau ketidakberdayaan. Pendidikan Masyarakat tentu memiliki keterkaitan dengan program pemberdayaan, sebab dalam sebuah program pemberdayaan tidak hanya sebatas pada pemberian keterampilan, pengetahuan, maupun sarana dan prasarana. Lebih dari itu, suatu program pemberdayaan harus memiliki suatu fondasi yang harus didapatkan oleh masyakat sasaran, yakni upaya penyadaran, perubahan sikap dan pola pikir.
Hal ini tentu tidak asing bagi kajian pendidikan masyarakat menyangkut pendekatan maupun metode yang umumnya sasarannya adalah orang dewasa begitu juga pada program pemberdayaan masyarakat. Terlebih lagi dalam pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat, langkah kerja yang diambil pun tidak jauh dari kajian pendidikan masyarakat, mulai dari penjaringan data melalui identifikasi kebutuhan, penyusunan program yang berorientasi pada tujuan, hingga mobilisasi dan penciptaan iklim pada masyarakat sasaran yang tentu saja hal tersebut menjadi ranah pendidikan luar sekolah sebagai fondasi utama dalam pembentukan masyarakat yang berdaya.
Dalam paparannya, Dr. Zulkarnain, M.Pd., M.Si. mengatakan ada beberapa prinsip-prinsip pemberdayaan masyarakat yang harus diperhatikan, diantaranya proses membantu masyarakat mengembangkan kemampuannya sendiri menjadi mandiri, proses mengembangkan potensi menumbuhkan kapasitas memecahkan masalahnya, proses mendidik masyarakat memperoleh pengetahuan dan keterampilan, proses memperkuat keberdayaan masyarakat, proses masyarakat untuk berpartisipasi dan memobilisasi sumber daya, proses orang-orang untuk berpartisipasi dalam pembangunan, serta  proses orang-orang untuk berpartisipasi dan melakukan perubahan.
Karena pemberdayaan masyarakat merupakan proses pendidikan masyarakat (helping people to help them selves) artinya membantu agar mereka (masyarakat, kelompok, komunitas, dan individu) dapat meningkatkan harkat sebagai manusia melalui proses pembelajaran. Dimana dapat meningkatkan penguatan kapasitas dalam meningkatkan kemampuan individu, kelompok, kelembagaan untuk melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan, menumbuhkan semangat belajar bersama yang mandiri dan partisipatif, dapat menumbuhkan partisipasi masyarakat karena adanya stimulus dari luar dan proses meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta kemandirian masyarakat. Menurut landasan filosofis Pendidikan Masyarakat melayani warga agar dapat tumbuh dan berkembang sepanjang hayat, membina warga belajar agar memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap mental serta memenuhi kebutuhan belajar masyarakat.
Rehabilitasi Narkoba Yayasan Rumah Ummi menjadi sasaran bagi mahasiswa Pendidikan Masyarakat Stambuk 2021 dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Patologi Sosial yang diampu oleh Ibu Friska Indria Nora Harahap, S.Pd, M.Pd. Hal ini dilakukan mahasiswa Pendidikan Masyarakat dengan mendatangai rehabilitasi narkoba yayasan rumah ummi sebagai bentuk melaksanakan riset pada tanggal 31 Oktober – 02 November 2022.
Dalam jangka waktu 3 hari, mereka melakukan penelitian di rehabilitasi yayasan rumah ummi dengan kegiatan yang berbeda-beda tetapi tetap satu tujuan untuk mengedukasi mengenai bahaya narkoba serta memberikan kegiatan-kegiatan positif untuk memacu kreativitas dan berguna untuk mengisi waktu luang yang dimiliki oleh residen rehabilitasi narkoba yayasan rumah ummi.
Kegiatan di hari pertama dimulai dengan melakukan perkenalan para residen serta adaptasi dengan lingkungan rehabilitasi narkoba tersebut. Selanjutnya, para mahasiswa memberikan program gymnastic bagi para residen. Kegiatan gymnastic ini baik untuk kesehatan tubuh serta dapat mengurangi resiko kambuhnya perilaku adiktif serta mengurangi kecanduan.
Selanjutnya, pada hari kedua para mahasiswa memberikan program mirror painting kepada residen yang diharapkan dapat menjadi sebuah sarana dalam menyalurkan kreativitas ataupun perasaan yang dituangkan melalui sebuah lukisan. Disisi lain bukan hanya memberikan keterampilan dan pengetahuan kepada residen, tetapi mahasiswa juga diberikan kesempatan untuk mengikuti program morning meeting yang diadakan oleh pihak rehabilitasi yang bertujuan untuk menambah wawasan serta mempererat kekeluargaan dari para residen.
Ditutup dengan program pada hari ketiga yang dilakukan dengan lebih rileks melalui nonton bareng film edukasi. Sama halnya seperti hari kedua, mahasiswa juga diberikan kesempatan untuk mengikuti program evening wrap up yang diadakan oleh pihak rehabilitasi yang dilakukan dengan cara mahasiswa berkumpul membuat lingkaran bersama para residen dengan tujuan berbagi perasaan dan saling memberikan feedback.
Dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Patologi Sosial yang diampu oleh Ibu Friska Indria Nora Harahap, S.Pd, M.Pd, mahasiswa/i Pendidikan Masyarakat Reguler A 2021 melakukan observasi pada tanggal 31 Oktober – 01 November 2022 di Badan Narkotika Nasional Provinsi Sumatera Utara. Observasi ini dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi hal yang melatarbelakangi residen melakukan patologi berupa penggunaan narkoba serta mencari tahu pengobatan yang dilakukan oleh BNNP SUMUT terhadap residen.
Tidak hanya sekedar melakukan observasi, mahasiswa/i ini juga menghadirkan kegiatan positif berupa memperkenalkan serta memberikan keterampilan berupa pembuatan lampu tidur dengan berbahan dasar bambu kepada residen BNNP SUMUT. Tujuan diberikannya keterampilan tersebut tentunya sebagai salah satu kegiatan yang memfasilitasi residen dalam mendapatkan kegiatan vokasional atau keterampilan yang berguna sebagai bekal bagi residen apabila nanti sudah selesai menjalani program rawat di BNNP SUMUT. Keterampilan ini diberikan atas dasar kemudahan kreativitas untuk dikembangkan dengan mengolah bambu menjadi lampu tidur dengan bersifat inovatif.
Besar harapan dari kegiatan ini nantinya dapat menjadi kegiatan positif yang sifatnya berkelanjutan dan memberikan hasil yang positif pula bagi para residen yang masih minim aktivitas, sehingga dapat terhindar dari kekambuhan menggunakan narkoba untuk menjadi pribadi yang sehat dan berfungsi secara sosial.
SLOT7777SLOT88SLOT THAILANDhttps://server-thailand.pa-kualakurun.go.idhttps://info-rtp-slot.pa-kualakurun.go.idhttps://sinmas.malukutenggarakab.go.id/cache/slot-thailand/https://www.esurat.malukutenggarakab.go.id/cache/slot88/https://sinmas.malukutenggarakab.go.id/cache/slot88/https://www.esurat.malukutenggarakab.go.id/cache/slot-thailand/https://ppid.mahakamulukab.go.id/server/https://ppid.mahakamulukab.go.id/cache/slot/https://ppid.mahakamulukab.go.id/cache/slot88/